RESISTOR
![*](file:///C:\Users\toshiba\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Resistor merupakan komponen elektronik
yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan)
dapat memproduksi tegangan listrik
di antara kedua pin, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding lurus dengan
arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:
Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik,
dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat
dibuat dari bermacam-maca kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang
dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik
lain termasuk koefisien
suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak,
bahkan sirkuit terpadu.
Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor
harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak
terbakar.
![*](file:///C:\Users\toshiba\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Fungsi-fungsi
Resistor di dalam Rangkaian Elektronika diantaranya adalah sebagai berikut :
·
Sebagai
Pembatas Arus listrik
·
Sebagai
Pengatur Arus listrik
·
Sebagai
Pembagi Tegangan listrik
·
Sebagai
Penurun Tegangan listrik
![*](file:///C:\Users\toshiba\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Pada umumnya
Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah
Fixed Resistor, Variable Resistor, Thermistor dan LDR.
A. Fixed Resistor
Fixed
Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai
Resistansi atau Hambatan Resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna
ataupun kode Angka. Anda dapat membaca artikel : Cara
Menghitung Nilai Resistor berdasarkan Kode Angka dan Kode Warna.
Bentuk dan Simbol Fixed Resistor :
Yang
tergolong dalam Kategori Fixed Resistor berdasarkan Komposisi bahan pembuatnya
diantaranya adalah :
Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi
Karbon)
Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi karbon
halus yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder)
agar mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan
karbonnya semakin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya.
Nilai
Resistansi yang sering ditemukan di pasaran untuk Resistor jenis Carbon
Composistion Resistor ini biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ dengan daya
1/10W sampai 2W.
Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)
Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang
diendapkan Subtrat isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya
tergantung pada proporsi karbon dan isolator. Semakin banyak bahan karbonnya
semakin rendah pula nilai resistansinya. Keuntungan Carbon Film Resistor ini
adalah dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah dan juga
rendahnya kepekaan terhadap suhu jika dibandingkan dnegan Carbon Composition
Resistor.
Nilai
Resistansi Carbon Film Resistor yang tersedia di pasaran biasanya berkisar
diantara 1Ω sampai 10MΩ dengan daya 1/6W hingga 5W. Karena rendahnya kepekaan
terhadap suhu, Carbon Film Resistor dapat bekerja di suhu yang berkisar dari
-55°C hingga 155°C.
Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)
Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film
logam yang tipis ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai
Resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar dan ketebalan spiral logam.
Secara
keseluruhan, Resistor jenis Metal Film ini merupakan yang terbaik diantara
jenis-jenis Resistor yang ada (Carbon Composition Resistor dan Carbon Film
Resistor).
B. Variable Resistor
Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya
dapat berubah dan diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya Variable
Resistor terbagi menjadi Potensiometer, Rheostat dan Trimpot.
Bentuk dan Simbol Variable Resistor :
Potensiometer
Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat pada Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer biasanya tertulis di badan Potensiometer dalam bentuk kode angka.
Rheostat
Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi
pada Tegangan dan Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat
resistif dan pengaturan Nilai Resistansi dilakukan dengan penyapu yang bergerak
pada bagian atas Toroid.
Preset Resistor (Trimpot)
Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer
Potensiometer) adalah jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti
Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki Tuas.
Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti Obeng kecil
untuk dapat memutar porosnya.
C. Thermistor (Thermal Resistor)
Thermistor adalah Jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat
dipengaruhi oleh suhu (Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari
“Thermal Resistor”. Terdapat dua jenis Thermistor yaitu Thermistor NTC
(Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature
Coefficient).
D. LDR (Light Dependent Resistor)
LDR atau Light
Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya dipengaruhi
oleh intensitas Cahaya yang diterimanya. Untuk lebih jelas mengenai LDR,
Silakan baca : Pengertian LDR dan Cara Mengukurnya.
![*](file:///C:\Users\toshiba\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Kode warna dalam elektronika merupakan salah satu
teknik penulisan nilai suatu komponen elektronika dengan warna. Warna-warna
yang ada dalam kode warna untuk penulisan resistansi resistor adalah:
resistor,warna resistor,kode warna resistor,nilai kode warna
resistor,menghitung nilai resistor,cincin warna resistornilai resistor,hambatan
resistor.
Pada suatu resistor cara penulisan nilai
resistansi dengan kode warna ada 3 macam cara penulisan. Yaitu dengan penulisan
kode warna 4 ring, 5 ring dan 6 ring warna.
Perbedaan
cara penulisan nilai resistansi dengan kode warna dalam resistor tersebut
memiliki cara pembacaan yang berbeda pula. Berikut cara pembacaan cincin kode
warna dalam resistor:
![*](file:///C:\Users\toshiba\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\toshiba\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Untuk kode warna resistor 5 ring, ring warna
ke 1 sampai 3 merupakan angka pertama, kedua dan ketiga kemudian ring ke 4
merupakan faktor pengali sedangkan ring ke 5 merupakan nilai toleransinya.
Sebagai contoh resistor 2,2KOhm 1% maka penulisan dengan 5 ring warna adalah :
Merah, Merah, Hitam, Coklat dan Coklat.
![*](file:///C:\Users\toshiba\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Untuk pembacaan nilai resistansi pada 6
ring warna sama dengan pada 5 ring warna , hanya pada ring warna ke 6 merupakan
nilai koefisien suhu dari reistor tersebut. Untuk kode warna resistor 6 ring,
ring warna ke 1 sampai 3 merupakan angka pertama, kedua dan ketiga kemudian
ring ke 4 merupakan faktor pengali sedangkan ring ke 5 merupakan nilai
toleransinya. Sebagai contoh resistor 2,2KOhm 1% 100ppm maka penulisan dengan 6
ring warna adalah : Merah, Merah, Hitam, Coklat, Coklat dan Coklat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar