Integrated Circuit (IC)
Pengertian Integrated Circuit (IC)
sumber :http://abi-blog.com/integrated-circuit-ic-jenis-fungsi-dan-karakternya/
![Integrated Circuit (IC), jenis, fungsi dan karakternya Integrated Circuit (IC), jenis, fungsi dan karakternya](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKxTbpfN1hgG6MVIZCC5yZomkOk1rqVmVrnZt9vRuXxAV8L0DxZIwhmTzF1s7YULfIPrUkcv1eANG2qNFV9migMujyd3oZgFs5JrGl-eUVL5cPj59_KI65nCwj0aX_HxN8PPCHZ_JbqwM/s1600/IC+linier.jpg)
Jenis -jenis kemasan pada IC yang umum digunakan antara lain: Single
In-Line (SIP), Dual In-Line Packege (DIP), Q!uad In-Line Package (QIP),
dan flat Pack.
Jenis-jenis Integrated Circuit (IC)
1. IC Analog ( Linier)
IC analog adalah IC yang tersusun oleh beberapa rangkaian (linier) dan beroperasi dengan menggunakan sinyal sinusoidal.
![Integrated Circuit (IC), jenis, fungsi dan karakternya Integrated Circuit (IC), jenis, fungsi dan karakternya](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjwaW6nMKkoEYsbqeDL8DxpTU68L4VqXSDEz18DsJeOCNDy93dRCDr-yrsTwqECYWxhEF4-8BmoCxd7oZSfwUUbX8MBxaBT5rsrLjWYdjkutfNFiToX7xooOIfySqag1aSxPEpHNlWTCE/s1600/Op-amp.png)
a. IC Op-Amp
Disebut amplifier operasional atau op-amp merupakan salah satu jenis IC analog yang berfungsi sebagai rangkaian penguat.
IC Op- Amp, s dibedakan menjadi dua macam/jenis yaitu:
i. Op- Am Inverting
![Integrated Circuit (IC), jenis, fungsi dan karakternya Integrated Circuit (IC), jenis, fungsi dan karakternya](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPU9xOphyKbidaIhKmUwPAus1GgkD5_XSApJfW8il8vH4YqcX8yQ748PXsdR0rKQg6bz7D1BHCUN3yQZ57U6ilW7gdrJ74N9SGb0zqYuCc2WgwX5MU07zy1bqBnIOivKXgQZ55hURz4uo/s1600/op-amp+inverting.gif)
Besarnya penguatan tergantung pada faktor penguatan (gain) yang dirumuskan sebagai berikut:
Vout = -(R2/R1)Vin
dengan:
Vout : tegangan keluaran penguatan operasional (output)
Vin : tegangan masukan (input)
R1 : hambatan ke-1 (ohm)
R2 : hambatan ke-2 (ohm)
ii. Op-Amp Non-Inverting
Penguat operasional non inverting termasuk dalam sistem analog linier,
yaitu sitem yang menghasilkan tegangan keluaran sebanding dengan
tegangan masukan yang diberikan. Penguat operasional non inverting
adalah penguat yang sinyal masukannya diberikan pada input non-inverting
dan menghasilkan output dengan sudut fase sama dengan sudut fase
tegangan input.
Besarnya penguatan pada faktor penguatan (gain) yang dirumuskan sebagai berikut:
Vout = ((Ri+R2)/R1)Vin
dengan
Vout : tegangan keluaran penguatan operasional (output)
Vin : tegangan masukan (input)
R1 : hambatan ke-1 (ohm)
R2 : hambatan ke-2 (ohm)
b. IC timer 555
IC timer 555 merupakan IC linier yang berfungsi sebagai rangkaian
pewaktu monostable dan osilator estable. IC 555 merupakan jenis IC yang
terkenal didalam dunia elektronika analog/linier.
Pada penggunaannya , IC 555 dapat dikategorikan dalam beberapa fungsi rangkaian, antara lain sebagai berikut:
i. Rangkaian Monostable
Pada rangkaian monostable , IC 555 berfungsi sebagai penghasil pulsa
diskrit. Pulsa akan dihasilkan pada saat IC 555 menerima siyal pemicu.
Lebar pulsa yang dihasilkan dipengaruhi oleh hubungan RC (resistor dan kapasitor). Pulsa akan berhenti setelah kapasitor menerima 2/3 tegangan catu daya.
Lebar pulsa dapat dimodifikasi dengan mengubah nilai resistor (R) dan kapasitor (C) sesuai dengan rumus berikut:
t=1,1(RxC)dengan:
t : tegangan pulsa (detik)
R : nilai resistor (ohm)
C : nilai kapasitor (farad)
ii. Rangkaian Astable
Pada rangkaian astable, IC 555 berfungsi sebagai penghasil sinyal kotak (pulsa) dengan frekuensi
tertentu secara terus menerus. R1 menghubungan Vcc dan pin7 (pin
discharge), R2 menghubungkan pin 7(pin discharge), pin 6 (threshold),
dan pin 2 (trigger).
Kapasitor melakukan pengisian pada R1 dan R2, serta hanya melakukan pengosongan pada R2.POada rangkaian estable, frekuensi pulsa hanya dipengaruhi oleh nilai R1, R2, dan C. Rumusan frekuensi pada rangkaian estable sebagai berikut:
f = 1/(In(2)xC(R1+R2))Lebar pulsa high dirumuskan sebagai berikut
high = In(2)x(R1+2R2)CLebar pulsa low dirumuskan sebagai berikut :
low = In(2)xCxR2dengan:
R : nilai resistor (ohm)
C : nilai kapasitor (C)
c. IC Power
2. IC Digital
Berbeda dengan IC analog (linier) , IC digital beroperasi pada tegangan 0 volt (low) dan 5 volt (high). IC digital tersusun dari beberapa rangkaian logika AND, OR, NOT, NAND, NOR,dan XOR).
IC digital sering digunakan sebagai aplikasi sakelar cepat. Pada
perkembangannya, IC digital merupakan jenis yang paling banyak digunakan
dalam segala bidang elektronika, karena ukurannya kecil dan memiliki fungsi yang sangat lengkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar